Jumat, 31 Januari 2014

NAMA-NAMA SURGA DAN NERAKA

SURGA

1. SURGA FIRDAUS
 
Diciptakan dari Emas Calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al-Mukminun (1-11). Surga yang diperuntukkan bagi orang yang khusyuk sholatnya, menjauhkan diri dari perbuataan sia-sia, aktif menunaikan zakat, menjaga kemaluannya, memelihara amanah, menepati janji, dan memelihara sholatnya. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al Kahfi, ayat 107) dan surah (Al Mu’minuun, ayat 9-11).

2. SURGA ‘ADN

Diciptakan dari Intan Putih. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bertakwa kepada Allah (An Nahl:30-31), benar-benar beriman dan beramal shaleh (Thaha:75-76), banyak berbuat baik (Fathir: 32-33), sabar, menginfaqkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan (Ar-Ra’ad:22-23)

3. SURGA NAIM

Diciptakan dari Perak Putih. Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang benar-benar bertakwa kepada Allah dan beramal shaleh. dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Luqman, ayat 8) dan (Al Hajj, ayat 56)

4. SURGA MA’WA

Diciptakan dari Zamrut Hijau. Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa kepada Allah (An Najm: 15), beramal shaleh (As Sajdah: 19), serta takut kepada kebesaran Allah dan menahan hawa nafsu (An Naziat : 40-41)

5. SURGA DARUSSALAM

Diciptakan dari Yakut Merah.Surga yang diperuntukkan bagi orang yang kuat imannya dan Islamnya, memperhatikan ayat-ayat Allah serta beramal shaleh. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala,“Bagi mereka (disediakan) Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan.” (QS 6:127)

6. SURGA DARUL MUQAMAH

Diciptakan dari Permata Putih. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang bersyukur kepada Allah. Kata Darul Muaqaamah berarti suatu tempat tinggal dimana di dalamnya orang-orang tidak pernah merasa lelah dan tidak merasa lesu. Tempat ini diperuntukkan kepada orang-orang yang bersyukur sebagaimana yang disebutkan di dalam surat (Faathir ayat 35).

7. SURGA AL-MAQAMUL AMIN

Diciptakan dari Emas. Surga yang diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman (Ad Dukhan, ayat 51)

8. SURGA KHULDI

Diciptakan dari Marjan Merah dan Kuning. Surga yang diperuntukkan bagi orang yang taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya (orang-orang yang bertakwa). Katakanlah: “Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa?” dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka?” (Al Furqaan, ayat 15)

NERAKA

1. NERAKA HAWIYAH: 

Diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup di dunia mengerjakan kebaikan bercampur keburukan. Orang muslim laki-laki maupun perempuan yang perbuatan sehari-harinya tidak sesuai dengan ajaran Islam, maka Hawiyah sebagai tempat tinggalnya. Mereka ini yaitu orang yang tidak mau menerima syariat Islam, tidak mau memakai jilbab (bagi wanita), memakai sutra dan emas (bagi lak-laki), mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan lain sebagainya. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Qori’ah ayat 8-11)

2. NERAKA JAHIM

Adalah neraka sebagai tempat penyiksaan atas orang-orang musyrik atau orang-orang yang menyekutukan ALLAH, maka sesembahan mereka akan datang untuk menyiksa mereka. Orang yang di dunia menyembah sapi (bangsa Hindu) maka sapi yang akan menyiksa orang itu. Orang yang menyembah patung berbentuk hewan, maka patung itu yang akan menyiksanya. Dan demikian selanjutnya. Syirik disebut sebagai dosa yang paling besar menurut ALLAH, karena syrik berarti mensekutukan ALLAH atau menganggap ada mahluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat ALLAH. Syirik dapat pula berarti menganggap ada Tuhan lain selain ALLAH. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (As-Syu’araa, ayat 91), (Asy-Syu’ara’) dan (Surah As-Saffat)

3. NERAKA SAQAR

Adalah tempat untuk orang-orang munafik, yaitu orang-orang yang mendustakan (tidak mentaati) perintah ALLAH dan Rasulullah. Mereka mengetahui bahwa ALLAH sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tetapi mereka meremehkan syariat (hukum) Islam. Maka dibakar dalam api adalah hukuman untuk mereka. Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muddatsir ayat 26-27,42)

4. NERAKA LAZZA

Neraka yang bergejolak apinya dan mengelupaskan kulit kepalanya. (QS:70. Al Ma´aarij 15-18) 

5. NERAKA HUTHAMAH

Disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang-orang miskin. Mereka berpaling dari agama, tidak mau bersedekah dan tidak mau pula membayar zakat. Mereka juga memasang wajah masam apabila ada orang miskin yang meminta bantuan. Maka ALLAH membalas dengan menyiksa mereka dengan cara menguliti dan mengelupaskan kulit muka mereka. Serta membakar mereka semau yang ALLAH mau. NERAKA HUTHAMAH disediakan untuk gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka serakah tidak mengeluarkan zakat hartanya dan mencela menghina orang-orang miskin. Maka di Huthamah harta mereka dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksa kepada manusia pengumpat pengumpul harta. Dalam Al-Qur’an terdapat pada surah (Al-Humazah)

6. NERAKA SAIR

Diisi oleh orang-orang kafir. Dan orang yang memakan harta anak yatim. Kafir berasal dari kata kufur yang berarti ingkar atau menolak. Sehingga kafir dapat diartikan menolak adanya ALLAH atau dengan membantah perintah ALLAH dan Rasul-NYA. Jadi manusia kafir itu terdiri dari: Orang yang tidak beragama Islam atau orang yang tidak mau membaca syahadat. Orang Islam yang tidak mau shalat. Orang Islam yang tidak mau puasa. Orang Islam yang tidak mau berzakat. Didalam Al-Qur’an terdapat pada (An-Nisa’ ayat 10), (Al-Mulk ayat 5,10,11)

7. NERAKA WAIL

Disediakan untuk para pengusaha dan pedagang yang culas, mengurangi timbangan, mencalo barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat. Maka dagangan mereka dibakar dan dimasukkan ke dalam perut mereka sebagai azab atas dosa-dosa mereka. Surah (Al-Tatfif) dan (Surah At-Tur). Nama neraka ini tercantum dalam Al-Quran Surah (Al-Muthaffifin, ayat 1-3)

8. NERAKA JAHANAM

Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama jahanam. Neraka yang paling dalam dan berat siksaannya. Al-Qur’an surah (Al Hijr, 43-44). “Bahwasanya orang-orang kafir dan orang aniaya itu tidak akan diampuni Allah, dan tidak pula ditunjuki jalan, melainkan jalan ke Neraka Jahanam. Mereka kekal dalam neraka itu selama-lamanya. Yang demikian itu mudah sekali bagi Allah.”(An-Nisa: 169)


HAK BERTETANGGA DAN MEMPERBAIKI ORANG MISKIN

Ketahuilah bahwa tetangga tetap memiliki hak, yang merupakan suatu keharusan sebagai orang Islam dalam menjalin persaudaraan. Orang Islam memiliki hak yang dipunyai orang Islam lainnya. 

Ada sabda Nabi SAW : “Para tetangga ada 3 macam : (1) Tetangga yang punya satu hak, (2) tetangga yang memiliki dua hak (3) tetangga yang memiliki tiga hak. Adapun tetangga yang punya tiga hak ialah tetangga Islam yang memiliki hubungan kerabat; hak tetangga, hak sebagai orang Islam, dan hak kerabat. Adapun yang punya dua hak ialah, tetangga Islam dan hak sebagai tetangga. Dan yang memiliki satu tetangga, ialah hak tetangga musyrik.”

Lihat...., beliau SAW menetapkan tetangga  musyrik dengan satu hak bertetangga saja. Sabda Nabi SAW:  “Barangsiapa yang beriman kepada  Allah dan hari akhir, maka sebaiknya memuliakan tetangganya.”

Sabda Nabi SAW: “Pertama kali dua orang bertengkar di hari kiamat adalah dua orang bertetangga.” Sabda Nabi SAW: ”Bila kamu melempar anjing tetanggamu, sungguh kamu telah menyakitinya.”

Diriwayatkan sungguh ada dua orang pria datang kepada Ibnu Mas’ud. Ia berkata : “Aku punya tetangga yang selalu menyakitiku, memaki dan mempersulit diriku.” Jawab Ibnu Mas’ud: “Pergilah, andaikan dia durhaka kepada Allah lantaran kamu, maka --untuk kamu-- taatlah kepada Allah lantaran dia.”

Pernah disampaikan kepada Nabi SAW : pernah ada seorang pria dan puasa siang harinya dan ibadah malam harinya, namun ia suka menyakiti tetangga-tetangganya. Maka sabda Nabi SAW : “Dia masuk Neraka!”

Seorang pria mengadu kepada Nabi SAW mengenai tetangganya. Nabi SAW bersabda padanya : “Bersabarlah.” Sampai beliau SAW mengulang tiga atau empat kali, “Buanglah hartamu di jalanan!” Perawi berkata : “Para manusia melewati dia. Kata mereka: “Kamu ini kenapa?” Ada yang berkata : “Ia disakiti tetangganya.” Para manusia berkata : “Semoga tetangga itu dilaknati Allah.” Dan akhirnya tetangga itu datang dan berkata: “Kembalikanlah hartamu! Maka demi Allah, aku tidak akan mengulangi.”

Imam Zuhri meriwayatkan; ada seorang pria mengadukan tetangganya kepada Nabi SAW. Kemudian Nabi Muhammad SAW membuat undang-undang di pintu masjid: “Ingatlah, sesungguhnya 40 rumah adalah tetangga.

Imam Zuhri mengisyarahkan 40 rumah dengan empat arah : 40 ke sini, 40 ke sini, 40 ke sini dan 40 lagi kesini.

Ketahuilah, sesungguhnya hak bertetangga bukan saja tidak menyakiti, namun juga sabar menerima gangguan mereka. Seorang tetangga bila berhasil menahan tidak menyakiti tetangga, itupun belum memenuhi hak. Tidak cukup tabah bila disakiti, melainkan harus pula saling mengasihi sekaligus menyerahkan kebaikan. Dan tetangga kaya kelak akan berkata di hari Kiamat: “Ya Tuhan, tanyakanlah pada orang ini, mengapa dia menghalangi kebaikan pemberianku dan menutup pintu karena aku.”

“Sebagian ada yang mengadu mengenai banyaknya tikus di rumahnya, dia berkata:  “Sebaiknya kamu memelihara kucing.” Katanya : “Aku kawatir kalau tikus mendengar suara kucingku, lalu tikus-tikus lari rumah tangga. Artinya aku suka terhadap yang tidak kusuka terhadap diriku sendiri.”

Hak-hak bertetangga; agar orang mulai memberi salam, tidak terlalu banyak bicara, tidak banyak tanya, menjenguk ketika sakit, berta’ziyah ketika memperoleh bencana dan sama-sama ikut merasakan kesedihan, mengucapkan selamat ketika ada kegembiraan dan memaafkan kesalahan. Tidak mengoreksi rahasia rumah, tidak membuat sempit pagar kamu terhadap tanahnya, tidak mengucurkan air dari talang ke tanahnya, tidak membuang debu ke halamannya, tidak membuat sempit jalannya, dan tidak memandang sesuatu yang dibawah masuk ke rumahnya. Menutupi kekurangan tetangga yang terlihat, menyadarkan diri dari pingsan, tetap mengawasi rumahnya ketika ia pergi, tidak menguping pembicaraan, memejamkan mata dari yang haram (misalnya surat tetangga; atau kita terhadap tetangga), sayang terhadap anak ketika bicara, menunjukkan kebenaran dalam urusan agama atau dunia yang tidak diketahui. Semua itu termasuk hak-hak bertetangga yang bersifat umum bagi umat Islam.

Sabda Nabi SAW : “Apakah kalian tahu apa hal bertetangga? Yakni kalau dia minta tolong kepadamu tolonglah. Kalau minta bantuan, bantulah. Bila berhutang kepadamu, hutangilah, dan kalau dia fakir kamu harus mengutamakan pemberian. Kalau dia sakit harus menjenguknya, kalau mati harus mengantarkan jenazahnya. Kalau dia memperoleh kebaikan harus mengucapkan ‘Selamat’ kepadanya, dan bila tertimpa bencana kamu harus menghiburnya. Kamu jangan meninggikan bangunan diatasnya sehingga kamu menghalangi angin yang seharusnya menyegarkan dia, jika kamu memperoleh buah-buahan, hadiahkan kepadanya... dst”

****Sumber : BUKU “RAHASIA KETAJAMAN MATA HATI”; IMAM GHAZALI; PENERBIT TERANG HATI-SURABAYA.

RASULULLAH SAW DAN PARA SAHABAT


Orang Terbaik;Rasulullah SAW

Rasulullah SAW bersabda, “Yang terbaik di antara kamu adalah yang paling baik terhadap keluarganya.”

****Sumber : Buku “KETIKA MALAIKAT TAK BERSAYAP”;ANAS AL -HAZIMI;AL KAMIL PUBLISHING;2013

Apa itu makna Iman?;Rasulullah SAW


Jibril bertanya: “Wahai Muhammad, Apa itu iman?” Rasulullah SAW  menjawab: “Sesungguhnya iman adalah beriman kepada Allah Swt, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, dan takdir baik maupun buruk, serta manis ataupun pahit.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Apa itu Iman?;Para Sahabat

Rasulullah SAW bertanya: “Apa tanda iman kalian?” Para sahabat menjawab: “Kami bersabar ketika mengalami ujian dan bersyukur ketika mendapat kesejahteraan serta rela menerima keputusan Allah.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Apa yang dimaksud Ihsan?;Rasulullah SAW

Jibril bertanya: “Apa yang dimaksud Ihsan?” Rasulullah SAW menjawab: “Ihsan adalah beribadah kepada Allah SWT, seakan-akan engkau melihat-Nya. Jika engkau tidak bisa melihat-Nya, maka yakinlah bahwa Dia melihatmu.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Ridha Kepada Allah;Rabiah Al-Adawiyah

Kapankah seseorang itu ridha kepada Allah? Rabiah Al-Adawiyah menjawab: “Jika kegembiraannya menerima musibah sama dengan kegembiraanya menerima nikmat.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007


Rasa Malu Dan Rasa Segan;Ibnu Atha’

Ibnu Atha’ menyatakan, “Ilmu yang terbesar adalah rasa segan dan rasa malu. Jika keseganan dan rasa malu itu hilang, maka tidak ada kebaikan yang tersisa di dalamnya.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Taubat ;Sahal bin Abdilai At Tatsuri 

Sahal bin Abdilai At Tatsuri berkata, “Taubat  adalah menggantikan perbuatan-perbuatan tercela dengan perbuatan terpuji. Yang demikian itu tidak akan sempurna kecuali jika ia menyendiri (untuk merenungi dosa-dosa yang pernah dilakukan), diam dan makan makanan  yang halal.”

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Syariat;Al Jalal Al Bashri

Syariat itu selalu beriringan dengan adab (tatakrama). Mungkin orang yang tidak punya  tatakrama, maka ia tidak punya syariat, tidak punya iman, dan tidak punya tauhid.

****Sumber : Buku “MEMPERTAJAM MATA BATHIN DAN INDERA KEENAM”; IMAM AL GHAZALI;MITRA PRESS;2007

Ibadah;Hasan Al-Bashri

Hasan Al-Bashri menyatakan, “Aku yakin bahwa rezekiku tidak akan tertukar, karena itu hatiku tenang.Aku yakin amalku tidak mungkin digantikan orang lain, karena itu aku semangat beribadah. Aku yakin Allah mengawasiku, karena itu aku malu berbuat maksiat. Aku yakin bahwa mati selalu membututiku, karena itu aku selalu siap menghadapinya.”

****Sumber : Buku “KETIKA MALAIKAT TAK BERSAYAP”;ANAS AL -HAZIMI;AL KAMIL PUBLISHING;2013

7 Hal Yang Pahalanya Terus Mengalir

Anas bin Malik menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ada 7 hal yang pahalanya terus mengalir kepada seorang hamba setelah kematiannya dan ia berada di kuburnya, yaitu: orang yang mengajarkan ilmu, mengalirkan sungai, menggali/membuat sumur, menanam pohon kurma, membangun masjid, mewariskan mushaf al-Quran, dan meninggalkan anak yang memohonkan ampunan baginya setelah kematiannya.” (Riwayat al-Bazzar dan Abu Nu’aim) 

****Sumber : http://media-islam.or.id/2012/01/25/3-amal-yang-pahalanya-tidak-terputus/