Antara dunia dan
akherat, manakah yang lebih penting? Ketika pertanyaan itu diajukan oleh
seorang pensiunan guru kepada saya, awalnya saya bingung untuk menjawabnya.
Menurut saya, pertanyaan itu sangat sulit untuk dijawab. Setiap orang tentu akan
mempunyai jawaban yang berbeda dengan alasan berbeda pula.
Sama seperti jika
ditanyakan kepada kita: Manakah yang lebih penting, antara ayah dan ibu kita? Kita tentu
juga akan merasa kesulitan untuk menjawabnya.
Tetapi pada akhirnya kita bisa
mengukur dalam diri kita sendiri. Dari setiap apa yang kita punya, misalnya:
uang, pikiran, waktu, tenaga, tindakan dan ibadah kita dalam keseharian, untuk
apa kita perbuat?
Jika kita hanya meniatkan untuk hal-hal tentang
keduniaan, misalnya: biar dikenal dan terkenal, kenaikan gaji atau kenaikan
pangkat yang lebih tinggi, maka bisa dipastikan bahwa kita masih cenderung
keduniaan. Dalam hal ini dunia lebih penting daripada akherat.
Tetapi jika kita
untuk meniatkan untuk ibadah, kehidupan akhirat (surga) atau ridha Allah
semata, maka kita termasuk orang yang lebih mementingkan akherat.
Dari itu, akhirnya
saya membuat kesimpulan atas pertanyaan yang diajukan pensiunan guru tersebut
kepada saya.
Saya lebih suka untuk memilih keduanya. Saya menginginkan kebaikan
dalam kehidupan dunia dan juga kehidupan akherat.
Dalam Islam ada doa yang
banyak orang menamai doa sapu jagad yaitu, “Rabbanaa aatinaa fid dunyaa
hasanatan wa fil aakhirati hasanaatan wa qinaa ‘azaaban naari.” (Ya Tuhan
kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah
kami dari azab neraka. (QS Al-Baqarah 2: 201).
Sebagaimana juga ayah dan
ibu saya, keduanya sama-sama pentingnya bagi saya…
Sri Widodo, ST
Tidak ada komentar:
Posting Komentar