Rabu, 09 Maret 2016

BERBAGI PENGALAMAN TENTANG SHALAT




Aku dulu pernah tidak shalat selama beberapa tahun. Kakakku Suraji (semoga Allah mengasihinya) pernah menanyakan kepadaku, “Kenapa kamu tidak shalat?” 
Aku menjawab, “Mas, kamu tidak bisa menasehatiku. Tetapi kamu hanya bisa mendoakanku.” Aku mengatakan yang demikian, karena dalam hatiku selalu bertanya, “Kenapa sekarang shalat  5 waktu itu terasa berat bagiku, padahal dulu rasanya mudah dan ringan sekali.” Setelah beberapa waktu berlalu, shalat menjadi sesuatu yang mudah untukku. Sampai saat ini aku meyakini dalam diriku, bahwa hidayah Allah datang karena doa kakakku.
Pada waktu di kota Semarang, temanku Khoiri Rozi (semoga Allah mengasihinya) heran ketika mengetahui tentang ketaatanku. Lalu ia bertanya kepadaku, “Apa yang menjadikanmu taat shalat? Padahal dulu kamu tidak shalat.” 
Aku menjawab, “Selama ini apa yang kuinginkan tidak segera kudapatkan. Kalau aku tetap tidak shalat maka aku rugi dua kali. Aku tidak mendapatkan keduniaan yang kuinginkan. Dan untuk akheratku juga berantakan. Sejak itu aku berusaha untuk shalat dan tepat waktu. Aku tidak ingin rugi dua kali.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar