Kamis, 24 Maret 2016

MANFAAT ILMU----BERBAGI PENGALAMAN




Waktu aku tinggal di desa kalo mau bermain internet harus di warnet. Aku pernah berjalan kaki sekitar 1 km dari rumah ke warnet. Suatu saat ketika melintasi jalan desa tetangga yang biasa aku lewati, aku mendapat inspirasi. 

Saat itu aku melihat penduduk desa tetangga sedang membuat jalan agar menjadi lebih bagus. Jalan akan dibeton. Lalu aku berpikir, "Jika jalan yang dibeton (aspal) hanya di desaku, sedangkan jalan-jalan di desa tetangga tidak dibeton (aspal). Ketika aku naik motor atau naik mobil bagus sekalipun sama juga. Aku akan mengalami kesulitan dalam perjalanan. Naik motor atau mobil bagus yang seharusnya nyaman, menjadi tidak nyaman lagi. Bahkan mungkin mobil yang kutumpangi akan terantuk batu atau terperosok di jalan." 

Begitu juga ilmu pengetahuan, hadist dan Al Qur'an. Jika hanya aku sendiri yang tahu seolah tidak ada gunanya. Aku lalu memberitahu orang lain di sekitarku. Aku memberitahu bapak, ibuku, saudaraku, temanku dan juga para tetanggaku. Aku melakukan hal itu sekitar 2 tahun yang lalu. 

Aku menganggap hal itu sebagai amal jariahku kepada orang tua, keluarga dan juga tetangga. Ilmu itu mahal harganya. Ilmu itu sulit ditemukan. Ilmu itu tidak terlihat dan tidak menarik bagi orang awam. Karena itu banyak orang enggan untuk mencari dan akhirnya tidak tahu. Tetapi orang yang berilmu (tahu) itu lebih baik daripada orang yang tidak berilmu (tidak tahu). 

Dari Ibnu Mas’ud RA, ia berkata, “Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang melakukannya.” (HR. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar