Selasa, 14 Juni 2016

KEUTAMAAN BERSEDEKAH DI JALAN ALLAH



Ustman bin Affan RA dijuluki Dzun-Nuurain (orang yang mempunyai dua cahaya). Ia dijuluki seperti itu karena ia menikahi dua anak perempuan Nabi Muhammad SAW yaitu Ummu Kultsum dan Ruqayyah RA. Beliau menikahi lagi dengan puteri Rasulullah SAW setelah istrinya (yang juga puteri Rasulullah SAW) meninggal dunia.

Pada suatu waktu, kaum muslimin tidak mempunyai air untuk minum. Memang ada sumur yang airnya bagus, tapi sumur itu milik orang Yahudi dan mereka menaikkan harga air sumur itu untuk kaum Muslimin. Maka Ustman bin Affan RA membeli setengah sumur itu dari orang Yahudi sehingga penggunaan air itu dibagi dua: sehari untuk si Yahudi dan sehari lagi untuk Ustman bin Affan RA. Kemudian Usman bin Affan RA menggunakan hari yang ditetapkan untuk dirinya itu guna dimanfaatkan oleh kaum Muslimin tanpa memungut bayaran. Karena itu, pada giliran si Yahudi, tidak ada lagi orang yang mau membeli air darinya. Akhirnya, orang Yahudi itu menjual sahamnya atas sumur tersebut kepada Ustman bin Affan RA. Ustman bin Affan RA selanjutnya menghadiahkan sumur itu kepada kaum Muslimin.

Pada zaman Khalifah Abu Bakar Shiddiq RA, sepeti diriwayatkan Ibnu Abbas RA, pernah terjadi kekeringan dan kelaparan nasional. Dalam situasi seperti itu, ada orang yang tamak dan ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan menaikkan harga komoditas barang dagangannya.

Akan tetapi dalam situasi seperti itu, Ustman bin Affan RA memberikan contoh yang baru dan mulia dalam bersedekah di jalan Allah dengan berharap balasan dan pahala dari-Nya. Di samping itu, ia juga berusaha keras untuk menenangkan kaum Muslimin dan mengurangi beban kesulitan mereka.

Pada suatu hari datanglah orang-orang kepada Khalifah Abu Bakar Shiddiq RA untuk mengadukan kesulitan mereka. Mendengar pengaduan tersebut, Abu Bakar RA berkata: “Allah akan menolong kalian dan membebaskan kalian dari kesulitan itu.”
Pada siang harinya, datanglah kafilah dagangan milik Ustman bin Affan RA. Kafilah tersebut terdiri dari seribu ekor unta yang masing-masing membawa gandum dan makanan.

Mendapat hal itu, para pedagang segera mendatangi Ustman bin Affan RA. Mereka berkata kepadanya: “Saat ini orang-orang sedang kekurangan bahan pangan. Kebetulan engkau membawa komoditas-komoditas yang dibutuhkan ini dari Syam, yaitu gandum dan makanan yang lain. Oleh karena itu juallah barang-barang tersebut kepada kami, sehingga engkau dapat mengambil untung dan kami pun mendapat untung.”

Mendengar perkataannya itu, Ustman bin Affan RA mengajaknya masuk dan duduk bersamanya. Setelah itu Ustman bin Affan RA bertanya: “Berapa banyak keuntungan yang berani kalian berikan kepadaku jika kujual barang-barang itu kepada kalian?”
Mereka berkata: “Setiap sepuluh dirham modal akan kami berikan keuntungan dua dirham.”

Ustman bin Affan RA berkata: “Ada yang memberikan keuntungan kepadaku lebih dari itu?”

Mereka berkata:  “Kami akan tambahkan keuntunganmu dua kali lipat, yaitu kami akan berikan empat dirham sebagai ganti dari dua dirham tadi.”

Ustman bin Affan RA berkata kepada mereka: “Ada yang menjanjikan keuntungan yang lebih banyak lagi dari itu.”

Mendengar itu para pedagang itupun merasa heran. Lalu mereka bertanya: “Kami adalah para pedagang yang ada di Madinah ini, maka siapa lagi selain kami yang berani menjanjikan keuntungan lebih besar dari kami?”

Ustman bin Affan RA berkata: “Allah SWT memberikan keuntungan lebih tinggi dari kalian. Karena setiap satu dirham, Dia memberikan untung sepuluh dirham. Sesuai firman Allah SWT: “Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya.” (QS. Al-An’aam : 160)

Hai para pedagang, lihatlah! Aku menyedekahkan barang-barang ini untuk kaum Muslimin karena mengharapkan keridhaan Allah.

****RA artinya : Radhiyallahu Anhu - Semoga Allah meridhai
Sumber: 40 Kisah Pengantar Anak Tidur;Najwa Husein Abdul Aziz;Gema Insani;Jakarta; 2006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar