Jumat, 13 September 2013

IMAN ADALAH TEKAD KUAT DAN KEYAKINAN



Syek Abd al Qadir Al Jilani----semoga Allah meridhai dan meridhakannya---berhujar menjelaskan sabda Nabi Muhammad Saw:” Tinggalkan hal yang masih meragukan bagimu pada hal yang tidak meragukan bagimu.

Tinggalkan apa yang masih meragukan jika berkumpul dengan apa yang tidak meragukan. Ambil ‘azimah (hukum asli sebelum mendapat keringanan) yang tidak di susupi keraguan dan kebimbangan, dan tepiskan yang meragukan.

Adapun jika ada hal yang meragukan yang tidak menggambarkan penggoresan hati sebagai mana yang diisyaratkan dalam sebuah sabda Nabi “dosa adalah hal-hal yang mengacaukan hati” tanpa disertai hal pasti (yang tidak meragukan), maka ambilah  sikap tidak memilih dan tunggulah kejelasan masalahnya. Jika kamu memang diperintahkan untuk mengurusnya, maka lakukanlah, dan jika dicegah, maka hentikan. Anggaplah hal itu bagimu seperti sesuatu yang tidak pernah terjadi, lalu kembalilah kepintu Allah, dan mintalah kejelasan dari Tuhanmu Yang Maha Pemberi.

Jika kamu tidak mampu bersabar, atau untuk meridhai dan bulat menerima, atau sedang melebur di dalamnya, maka ingatlah bahwa Dia tidak butuh diingat, namun Dia juga tidak akan pernah lalai terhadapmu maupun selainmu. Dia saja masih memberi makan orang-orang kafir, munafik, dan mereka yang mangkir dari-Nya, lalu bagaimana Dia akan melupakanmu, hai Mukmin yang pengesa dan menerima laku ketaatan terhadapNya, juga yang menjalankan perintah-Nya siang dan malam!

Ada pandangan lain mengenai makna sabda nabi Muhammad Saw: “Tinggalkanlah hal yang masih meragukan bagimu menuju hal yang tidak meragukan bagimu”, yaitu : Tepiskan apa yang ada di tangan manusia dan jangan mengambisikannya. Jangan kau pautkan hatimu padanya dan jangan pula kamu mengharapkan manusia atau menakutinya, akan tetapi ambil saja sebagian karunia Allah Azza wa Jalla yang tidak perlu diragukan lagi keabsahan dan kesuciannya.

Tahbiskan untuk dirimu hanya satu penanggung jawab tempat kau meminta, satu pemberi, satu tempat yang kauharapi dan kautakuti, serta satu yang kautabati anganmu, yaitu Tuhanmu Azza wa Jalla yang memegang kepala para Raja dalam kuasa Tangan-Nya serta yang memegang hati seluruh manusia yang merupakan panglima jasad dalam kuasa Tangan-Nya, juga yang memiliki harta kekayaan seluruh makhluk, baik rakyat jelata maupun bangsawan penguasa. Gerakan tangan mereka saat memberimu tergantung pada izin Allah, perintah, dan penggerakan-Nya, begitu juga penolakan mereka untuk memberimu.

Allah berfirman :”Dan mohonlah kepada Allah sebagian karunia-Nya” (QS an Nisa 32). Firman Nya lagi : ”Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki itu di sisi Allah, dan sembahlah Allah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.” (QS al Ankabut 17)

Firman lain :”Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasannya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku.” (QS al Baqarah 186). Firman lain :”Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.” (QS Al Mu’minun 60). Firman  yang lain lagi :”Sesungguhnya Allah  Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS az-Zariyat 58). Firman senada lainnya :”Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya tanpa perhitungan.” (QS Ali Imran 37)




Ditulis ulang oleh :
Ø  Budhi Tri Maryanto- SMP Muhammadiyah 3 Cawas –Kelas VIIIB
Ø  Taksaka Wulung – taksaka.foundation@gmail.com
Sumber :  Buku
Menapak Jalan Menuju Sufi,  Syek Abd al Qadir Al Jilani, P_idea, Mei 2005
 
 


                                                                  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar