Anda perlu pula mengetahui tentang keadaan syurga yang penuh dengan
kenikmatan dan kegembiraan. Lalu bayangkanlah tentang penduduk syurga dengan
wajah mereka yang berseri-seri, mendapatkan minuan yang segar dan murni, sedangkan
tempat duduk mereka ditaburi dengan permata yakut yang merah. Juga kemahnya
terbuat dari mutiara yang putih. Mereka duduk pada kursi yang empuk sambil
memandang sungai-sungai yang mengalir. Di dalamnya pemuh dengan minuman khamar
yang tidak memabukkan, demikian pula madu yang asli. Juga terdapat
pelayan-pelayan dan anak-anak yang gagah dan menarik, demikian pula
bidadari-bidadari yang cantik yang seolah-olah sebagai permata yakut dan marjan
yang belum pernah disentuh oleh manusia maupun jin. Dan jika seorang bidadari
itu sedang berjalan, maka diiringi oleh 70. 000 anak-anak yang memakai kain sutra putih. Mereka juga memakai
mahkota yang berlapiskan permata yang gemerlapan, dengan baunya yang harum, dan
aman dari segala gangguan.
Mereka yang berada di dalam syurga itu dapat melihat
wajah malaikat yang mulia, dengan mukanya yang berseri-seri. Setelah mereka
masuk kedalam syurga itu mereka tidak mendapatkan ketakutan dan kesedihan.
Pekerjaan mereka disana adalah bersenang-senang, makan-makanan yang ada di dalamnya,
minum minuman yang ada di dalam sungai-sungainya yang terdiri dari sungai susu,
sungai madu, dan sungai khamar tetapi tidak memabukan. Tanahnya terbuat dari
perak, dan mutiara-mutiara, dengan buminya yang menimbulkan bau harum seperti
minyak misik. Tumbuh-tumbuhannya terdiri dari pohon-pohon kunir (yang bentuknya
indah). Langitnya menghujankan air yang berbau harum berwarna putih.
Gelas-gelas yang dibawa oleh pelayan-pelayan surga itu menyinarkan cahaya yang
gemerlapan, sedangkan pelayan tersebut memiliki wajah-wajah yang cantik dan
menarik.
Maka alangkah baiknya bagi mereka yang mukmin yang diberi janji untuk
menempati surga tersebut dengan keyakinan bahwa mereka akan tinggal di dalamnya abadi. Mereka akan selamat dari
kematian, tidak merasa lapar dan haus, atau bebas dari segala macam gangguan
seperti yang terdapat di dunia. Mereka laksana raja-raja yang mendapatkan
jaminan keamanan dan segala macam kegembiraan, dan dapat bersenang-senang
dengan apa yang mereka sukai. Setiap hari mereka mendatangi halaman ‘arasy dan
melihat wajah Ilahi. Adapun melihat Allah adalah puncak dari segala kenikmatan
yang ada dalam surga, dengan keadaan mereka pada waktu itu tidak menoleh ke
tempat lainnya, yang sesudah itu mereka mendapatkan keamanan dan kepuasan.
Nabi SAW bersabda :”Akan
berseru satu seruan dalam surga : Hai penduduk surga, sesungguhnya kamu akan
sehat dan tidak akan sakit buat selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan hidup dan
tidak akan mati buat selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan tetap menjadi muda dan
tidak akan tua selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan mendapatkan kenikmatan dan
tidak akan mendapatkan kesengsaraan buat selamanya.” (HR Muslim)
Dan Allah berfirman : “ Dan diserukan pada mereka:
Itulah surga yang diwariskan padamu sebab dahulunya kamu telah
mengerjakannya.” (QS A’raf 43)
Allah juga berfirman : “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya, baginya ada dua
surga.” (QS Rahman 46).
Mengenai dua surga dalam ayat itu ada beberapa pendapat, yaitu
: (1) surga bagi manusia dan surga bagi jin; (2) surga dunia dan surga akherat;
(3) surga dengan pahalanya yang berlipat ganda; (4) surga Aden dan surga Na’im.
Dan Nabi bersabda :” Barangsiapa
yang membelanjakan dengan sepasang dari harta bendanya untuk jalan Allah maka
dia akan dipanggil dari semua pintu surga, dan bagi surga itu ada delapan
pintu. Maka jika yang bersangkutan termasuk yang mendirikan shalat, maka dia
akan dipanggil dari pintu shalat. Dan bagi yang mengerjakan puasa, maka akan
dipanggil dari pintu puasa. Dan barang siapa yang suka bersedekah maka yang
bersangkutan akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa yang pernah
berjihad, maka ia akan dipanggil dari pintu jihad.” (HR Bukhari-Muslim)
Allah berfirman : ”Dan
mereka yang bertaqwa kepada Tuhannya lalu dibawalah ke surga dengan
berombongan. Sehingga ketika mereka sampai di surga itu sedangkan
pintu-pintunya telah dibuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
Kesejahteraan bagimu, berbahagialah kamu, maka masukilah surga ini sedangkan
kamu akan kekal di dalamnya.” (QS Zumar 73)
Dan diriwayatkan bahwa ketika mereka yang beriman itu
telah sampai pada pintu surga itu, maka mereka mendapati satu pohon dekat
betisnya, dengan airnya yang mengalir lalu mereka menuju sumber tersebut. Dan
mereka diperintahkan untuk meminum airnya dan keluarlah segala kotoran yang
melekat pada perutnya. Lalu mereka menuju pada sungai yang lainnya, lalu mereka
bersuci diri dan memberikan kesegaran bagi dirinya dengan kenikmatannya.
Perasaan mereka tidak berubah, rambut mereka tidak berminyak, kemudian mereka
sampai pada surga tersebut. Kemudian penjaga pintunya mengucapkan salam, “
Selamatlah padamu dan semoga kamu menjadi orang yang baik, maka masukilah surga
ini dengan abadi.”
Kemudian anak-anak yang baik-baik telah berbaris
menyongsong kedatangan penduduk surga tersebut dengan penuh kecintaan, sambil
mengatakan, “Bergembiralah anda dengan apa yang dikurniakan oleh Allah dengan
kemuliaanNya.” Kemudian anak-anak yang
menyongsong penduduk surga tersebut pergi menuju para bidadari yang disediakan
bagi mereka (laki-laki) yang taqwa. Dan selanjutnya diseberitahukanlah nama si
Fulan yan telah disebut sebagai jodohnya, sehingga bidadari itupun menunjukkan
kegembiraannya dan menuju beranda didepannya. Dan ketika bidadari itu telah
dilihatnya maka hampir saja laki-laki ini akan menjadi buta karena cahaya
bidadari yang gemilang seperti kilat itu
menembusnya dan kemudian menundukkan pandangannya dengan kehendak Allah.
Itulah istri-istri bagi mereka yang taqwa itu,
sebagaimana firman Allah :”Dalam surga
yang tinggi. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di
dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada tahta-tahta yang
ditinggikan. Dan gelas-gelas yang terletak di dekatnya. Dan bantal-bantal yang
tersusun. Dan permadani permadani yang terhampar.” (QS Ghasyiah 10-16)
Nabi juga bersabda : ”Aku
pada hari kiamat mendatangi surga untuk dibuka pintunya. Penjaga pintunya
mengatakan: Siapakah engkau? Maka aku menjawab : Muhammad. Maka penjaga pintu
itu mengatakan: Kepada tuanlah aku diperintahkan untuk membukanya dan tidak
akan dibuka pada seorangpun yang sebelum tuan.” (HR Muslim)
Kemudian perhatikanlah tentang adanya kamar-kamar surga
dan perbedaan tingkatnya sesuai dengan amalannya masing-masing. Maka jika anda
menghendaki derajat yang paling tinggi maka bersungguh-sungguhlah buat mengejar
ketaatan pada Allah dan Allah memang memerintahkan kepada manusia untuk saling
berlomba mengerjakan kebaikan sesuai dengan firman Allah :
“Berlomba-lombalah
kamu pada ampunan Tuhanmu dan surgaNya seluas langit dan bumi yang disediakan
bagi mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Itulah karunia Allah yang
akan diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Allah mempunyai kurnia yang
besar.” (QS Hadid 21)
Dari Abu Said Al Khudri mengatakan bahwa Rasullulah saw
bersabda :”Sesungguhnya penduduk surga
akan saling melihat pada orang-orang yang tinggal di kamar-kamar pada bagian
atas mereka sebagaimana mereka melihat bintang-bintang yang melayang-layang
dari timur ke barat untuk melihat keutamaan di antara mereka.” Para sahabat
bertanya :”Apakah tempat para Nabi itu
tidak akan dicapai oleh yang lain?” Nabi menjawab : “Ya. Dan demi diriku yang di tangan Allah untuk mereka yang beriman pada
Allah dan yang membenarkan para RasulNya.” (HR Bukhari-Muslim).
Dan kata Jabir: Rasullulah bersabda :”Maukah kuceritakan padamu tentang
kamar-kamar surga itu?” Jawab Jabir:
“Ya tentu ya Rasullulah”. Kata
Nabi : “Sesungguhnya di surga itu ada
kamar-kamar (istana-istana) yang terbuat dari permata, dan seluruhnya bisa
kelihatan yang didepan hingga bagian dalam, yang bagian dalam hingga bagian
depan, dan itulah yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan, kelezatan dan
kesenangan yang belum pernah mata melihatnya, telinga belum pernah
mendengarnya, dan belum terlintas pada hati manusia.” Kata Jabir :”Untuk siapakah kamar kamar itu?” Nabi
Menjawab : ”Untuk mereka yang mengucapkan
salam, bersedekah makanan, membiasakan berpuasa (wajib dan sunat), bershalat
malam (tahajud) ketika manusia sedang tidur.“ Para sahabat bertanya :”Siapa yang kuat seperti itu?” Nabi
menjawab :” Umatku kuat semacam itu.”
Dan akan kuterangkan hal itu: “Barang
siapa yang menjumpai saudaranya maka ucapkanlah salam atau balaslah salamnya
maka yang bersangkutan mengucapkan salam. Barang siapa yang memberi makan
keluarganya dan tanggungannya dalam bentuk makanan. Dan barang siapa yang
berpuasa ramadhan dan berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, maka yang
bersangkutan telah membiasakan berpuasa. Dan barangsiapa bershalat Isya’ yang
akhir dan bershalat Subuh berjamaah, maka yang bersangkutan telah bershalat
malam ketika orang-orang telah tidur.“ (HR Abu Nuaim)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar