Jumat, 13 September 2013

SYURGA DAN KENIKMATANNYA



Anda perlu pula mengetahui tentang keadaan syurga yang penuh dengan kenikmatan dan kegembiraan. Lalu bayangkanlah tentang penduduk syurga dengan wajah mereka yang berseri-seri, mendapatkan minuan yang segar dan murni, sedangkan tempat duduk mereka ditaburi dengan permata yakut yang merah. Juga kemahnya terbuat dari mutiara yang putih. Mereka duduk pada kursi yang empuk sambil memandang sungai-sungai yang mengalir. Di dalamnya pemuh dengan minuman khamar yang tidak memabukkan, demikian pula madu yang asli. Juga terdapat pelayan-pelayan dan anak-anak yang gagah dan menarik, demikian pula bidadari-bidadari yang cantik yang seolah-olah sebagai permata yakut dan marjan yang belum pernah disentuh oleh manusia maupun jin. Dan jika seorang bidadari itu sedang berjalan, maka diiringi oleh 70. 000 anak-anak yang  memakai kain sutra putih. Mereka juga memakai mahkota yang berlapiskan permata yang gemerlapan, dengan baunya yang harum, dan aman dari segala gangguan.
Mereka yang berada di dalam syurga itu dapat melihat wajah malaikat yang mulia, dengan mukanya yang berseri-seri. Setelah mereka masuk kedalam syurga itu mereka tidak mendapatkan ketakutan dan kesedihan. Pekerjaan mereka disana adalah bersenang-senang, makan-makanan yang ada di dalamnya, minum minuman yang ada di dalam sungai-sungainya yang terdiri dari sungai susu, sungai madu, dan sungai khamar tetapi tidak memabukan. Tanahnya terbuat dari perak, dan mutiara-mutiara, dengan buminya yang menimbulkan bau harum seperti minyak misik. Tumbuh-tumbuhannya terdiri dari pohon-pohon kunir (yang bentuknya indah). Langitnya menghujankan air yang berbau harum berwarna putih. Gelas-gelas yang dibawa oleh pelayan-pelayan surga itu menyinarkan cahaya yang gemerlapan, sedangkan pelayan tersebut memiliki wajah-wajah yang cantik dan menarik.
Maka alangkah baiknya bagi mereka yang mukmin yang diberi janji untuk menempati surga tersebut dengan keyakinan bahwa mereka akan tinggal  di dalamnya abadi. Mereka akan selamat dari kematian, tidak merasa lapar dan haus, atau bebas dari segala macam gangguan seperti yang terdapat di dunia. Mereka laksana raja-raja yang mendapatkan jaminan keamanan dan segala macam kegembiraan, dan dapat bersenang-senang dengan apa yang mereka sukai. Setiap hari mereka mendatangi halaman ‘arasy dan melihat wajah Ilahi. Adapun melihat Allah adalah puncak dari segala kenikmatan yang ada dalam surga, dengan keadaan mereka pada waktu itu tidak menoleh ke tempat lainnya, yang sesudah itu mereka mendapatkan keamanan dan kepuasan.
Nabi SAW bersabda :”Akan berseru satu seruan dalam surga : Hai penduduk surga, sesungguhnya kamu akan sehat dan tidak akan sakit buat selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan hidup dan tidak akan mati buat selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan tetap menjadi muda dan tidak akan tua selamanya. Dan sesungguhnya kamu akan mendapatkan kenikmatan dan tidak akan mendapatkan kesengsaraan buat selamanya.” (HR Muslim)
Dan Allah berfirman : “ Dan diserukan pada mereka:  Itulah surga yang diwariskan padamu sebab dahulunya kamu telah mengerjakannya.” (QS A’raf 43)
Allah juga berfirman : “Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya, baginya ada dua surga.” (QS Rahman 46).
Mengenai dua surga dalam ayat itu ada beberapa pendapat, yaitu : (1) surga bagi manusia dan surga bagi jin; (2) surga dunia dan surga akherat; (3) surga dengan pahalanya yang berlipat ganda; (4) surga Aden dan surga Na’im.
Dan Nabi bersabda :” Barangsiapa yang membelanjakan dengan sepasang dari harta bendanya untuk jalan Allah maka dia akan dipanggil dari semua pintu surga, dan bagi surga itu ada delapan pintu. Maka jika yang bersangkutan termasuk yang mendirikan shalat, maka dia akan dipanggil dari pintu shalat. Dan bagi yang mengerjakan puasa, maka akan dipanggil dari pintu puasa. Dan barang siapa yang suka bersedekah maka yang bersangkutan akan dipanggil dari pintu sedekah. Dan barangsiapa yang pernah berjihad, maka ia akan dipanggil dari pintu jihad.” (HR Bukhari-Muslim)
Allah berfirman : ”Dan mereka yang bertaqwa kepada Tuhannya lalu dibawalah ke surga dengan berombongan. Sehingga ketika mereka sampai di surga itu sedangkan pintu-pintunya telah dibuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: Kesejahteraan bagimu, berbahagialah kamu, maka masukilah surga ini sedangkan kamu akan kekal di dalamnya.” (QS Zumar 73)
Dan diriwayatkan bahwa ketika mereka yang beriman itu telah sampai pada pintu surga itu, maka mereka mendapati satu pohon dekat betisnya, dengan airnya yang mengalir lalu mereka menuju sumber tersebut. Dan mereka diperintahkan untuk meminum airnya dan keluarlah segala kotoran yang melekat pada perutnya. Lalu mereka menuju pada sungai yang lainnya, lalu mereka bersuci diri dan memberikan kesegaran bagi dirinya dengan kenikmatannya. Perasaan mereka tidak berubah, rambut mereka tidak berminyak, kemudian mereka sampai pada surga tersebut. Kemudian penjaga pintunya mengucapkan salam, “ Selamatlah padamu dan semoga kamu menjadi orang yang baik, maka masukilah surga ini dengan abadi.”
Kemudian anak-anak yang baik-baik telah berbaris menyongsong kedatangan penduduk surga tersebut dengan penuh kecintaan, sambil mengatakan, “Bergembiralah anda dengan apa yang dikurniakan oleh Allah dengan kemuliaanNya.” Kemudian  anak-anak yang menyongsong penduduk surga tersebut pergi menuju para bidadari yang disediakan bagi mereka (laki-laki) yang taqwa. Dan selanjutnya diseberitahukanlah nama si Fulan yan telah disebut sebagai jodohnya, sehingga bidadari itupun menunjukkan kegembiraannya dan menuju beranda didepannya. Dan ketika bidadari itu telah dilihatnya maka hampir saja laki-laki ini akan menjadi buta karena cahaya bidadari yang gemilang seperti kilat  itu menembusnya dan kemudian menundukkan pandangannya dengan kehendak Allah.
Itulah istri-istri bagi mereka yang taqwa itu, sebagaimana firman Allah :”Dalam surga yang tinggi. Tidak kamu dengar di dalamnya perkataan yang tidak berguna. Di dalamnya ada mata air yang mengalir. Di dalamnya ada tahta-tahta yang ditinggikan. Dan gelas-gelas yang terletak di dekatnya. Dan bantal-bantal yang tersusun. Dan permadani permadani yang terhampar.” (QS Ghasyiah 10-16)
Nabi juga bersabda : ”Aku pada hari kiamat mendatangi surga untuk dibuka pintunya. Penjaga pintunya mengatakan: Siapakah engkau? Maka aku menjawab : Muhammad. Maka penjaga pintu itu mengatakan: Kepada tuanlah aku diperintahkan untuk membukanya dan tidak akan dibuka pada seorangpun yang sebelum tuan.” (HR Muslim)
Kemudian perhatikanlah tentang adanya kamar-kamar surga dan perbedaan tingkatnya sesuai dengan amalannya masing-masing. Maka jika anda menghendaki derajat yang paling tinggi maka bersungguh-sungguhlah buat mengejar ketaatan pada Allah dan Allah memang memerintahkan kepada manusia untuk saling berlomba mengerjakan kebaikan sesuai dengan firman Allah :
Berlomba-lombalah kamu pada ampunan Tuhanmu dan surgaNya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-rasulNya. Itulah karunia Allah yang akan diberikan kepada siapa yang dikehendakiNya dan Allah mempunyai kurnia yang besar.” (QS Hadid 21)
Dari Abu Said Al Khudri mengatakan bahwa Rasullulah saw bersabda :”Sesungguhnya penduduk surga akan saling melihat pada orang-orang yang tinggal di kamar-kamar pada bagian atas mereka sebagaimana mereka melihat bintang-bintang yang melayang-layang dari timur ke barat untuk melihat keutamaan di antara mereka.” Para sahabat bertanya :”Apakah tempat para Nabi itu tidak akan dicapai oleh yang lain?”  Nabi menjawab : “Ya. Dan demi diriku yang di tangan Allah untuk mereka yang beriman pada Allah dan yang membenarkan para RasulNya.” (HR Bukhari-Muslim).
Dan kata Jabir: Rasullulah bersabda :”Maukah kuceritakan padamu tentang kamar-kamar surga itu?” Jawab Jabir:  Ya tentu ya Rasullulah”. Kata Nabi : “Sesungguhnya di surga itu ada kamar-kamar (istana-istana) yang terbuat dari permata, dan seluruhnya bisa kelihatan yang didepan hingga bagian dalam, yang bagian dalam hingga bagian depan, dan itulah yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan, kelezatan dan kesenangan yang belum pernah mata melihatnya, telinga belum pernah mendengarnya, dan belum terlintas pada hati manusia.” Kata Jabir :”Untuk siapakah kamar kamar itu?” Nabi Menjawab : ”Untuk mereka yang mengucapkan salam, bersedekah makanan, membiasakan berpuasa (wajib dan sunat), bershalat malam (tahajud) ketika manusia sedang tidur.“ Para sahabat bertanya :”Siapa yang kuat seperti itu?” Nabi menjawab :” Umatku kuat semacam itu.” Dan akan kuterangkan hal itu: “Barang siapa yang menjumpai saudaranya maka ucapkanlah salam atau balaslah salamnya maka yang bersangkutan mengucapkan salam. Barang siapa yang memberi makan keluarganya dan tanggungannya dalam bentuk makanan. Dan barang siapa yang berpuasa ramadhan dan berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, maka yang bersangkutan telah membiasakan berpuasa. Dan barangsiapa bershalat Isya’ yang akhir dan bershalat Subuh berjamaah, maka yang bersangkutan telah bershalat malam ketika orang-orang telah tidur.“ (HR Abu Nuaim)



Ditulis ulang oleh :
Ø  Budhi Tri Maryanto- SMP Muhammadiyah 3 Cawas –Kelas VIIIB
Ø  Taksaka Wulung – taksaka.foundation@gmail.com
Sumber :
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM untuk SMA-Kelas 1 –Semester 1; DRS .H ABU AHMADI, DRS. JUMARI ISMANTO, DRS. HMA. ABD. ROHMAN; Penerbit: CV. TOHA PUTRA SEMARANG
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar