Kedengkian adalah
mengharap lenyapnya nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Dengki
artinya tidak rela kalau orang lain punya sesuatu; tidak bisa melihat orang
lain berbahagia. Bahkan berharap kejelekan bagi orang lain.
Dikisahkan dalam film bahwa
pada suatu hari Bibi Yusuf, Faiqah memberikan sabuk kenabian milik ayahnya (Nabi
Ishaq AS) kepada Nabi Yusuf AS yang masih masih kecil.
Bibi Yusuf Faiqah
berkata kepada Yusuf Kecil: “Kau tahu, apa ini?”
Bibi Yusuf Faiqah
menambahkan: “Ini adalah sabuk milik ayahku, dan ayah dari ayahmu, yaitu Ishaq.
Aku berharap ayahmu menyerahkannya kepada nabi pewarisnya, dan kaulah
orangnya.”
Yusuf Kecil berkata:
“Aku suka sabuk ini.”
Bibi Yusuf Faiqah
berkata: “Baju Nabi Ibrahim dan sabuk ini adalah amanat di tanganku. Bajunya
sudah kuserahkan kepada ayahmu. Sabuk ini kau simpan. Jaga baik-baik!”
Yusuf Kecil berkata:
“Aku khawatir sebagian orang tidak suka melihat aku menyimpan sabuk ini.”
Bibi Yusuf Faiqah
berkata: “Siapa kira-kira?”
Yusuf Kecil berkata:
“Mungkin saudara-saudaraku.”
Bibi Yusuf Faiqah
berkata: “Tak usah khawatir. Ayo cepat. Kita harus datang di majelis pengajian
ayahmu.”
Dalam sebuah majelis,
Nabi Yaqub AS berkata: “Kedengkian
adalah mengharap lenyapnya nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Dengki
artinya tidak rela kalau orang lain punya sesuatu; tidak bisa melihat orang
lain berbahagia. Bahkan berharap kejelekan bagi orang lain.”
Nabi Yaqub AS bertanya
: “Coba katakan, Siapakah orang yang
dengki itu?”
Ibu tiri Yusuf berbisik kepada saudara tiri Yusuf: “Sabuk
yang dipakai Yusuf itu adalah milik Nabi Ishaq. Kenapa Faiqah memberikannya
kepada Yusuf? Bukankah itu harus diwariskan kepada nabi setelahnya?”
Yusuf AS Kecil
bertanya: “Apakah orang pendengki itu tidak suka orang lain memiliki sesuatu?”
Nabi Yaqub AS menjawab: Benar anakku. Pendengki keberatan atas apa
yang dimiliki orang lain, baik itu kenikmatan material atau spiritual...
Saudara tiri Yusuf
berbisik kepada salah satu saudaranya: “Kau lihat? Bocah itu coba mengambil
hati Ayah.”
Nabi Yaqub AS bertanya: “Siapa yang bisa menjawab, bagaimana cara
membuang kedengkian?”
Saudara tiri Yusuf
berbisik kepada seorang saudaranya: “Aku harap bukan Yusuf yang menjawab.”
Nabi Yaqub AS
bertanya: “Yusuf kecilku, kau ingin
katakan sesuatu?”
Yusuf kecil bertanya :
“Ayah, apakah pendengki tahu bahwa dunia ini akan berakhir baginya?”
Nabi Yaqub AS menjawab:
“Bagus, Nak. Itulah jawabannya. Pendengki harus tahu bahwa dunia tidak akan
setia pada siapapun. Dia tidak akan memperoleh kebaikan dunia dan pahala
akherat. Kedengkian tak akan mengubah kententuan, bahwa yang mendengki dan yang
didengki tak akan kekal di dunia ini. Jika ia tahu hal ini, ia tak akan
mengganti dunianya dengan neraka lantaran kedengkiannya.”
Sumber:
https://www.youtube.com/watch?v=lFlh5l9OpzM