“Surga itu hanya untuk
kita orang-orang yang sabar.” Begitulah yang saya katakan kepada bapak beberapa
hari yang lalu.
Kita bersusah-susah menghadapi
berbagai ujian kehidupan. Kita harus sabar dalam mentaati perintah Tuhan. Kita
juga harus sabar dalam menjauhi larangan Tuhan. Untuk bisa shalat, puasa,
infaq, sedekah, qurban, umroh, haji dan menghadiri majelis ilmu, semua itu
membutuhkan kesabaran.
Saat kita mendapat masalah
(ujian) berat kita harus bersabar untuk menjauhi hal-hal yang berbau
kesyirikan, rentenir dan riba. Saat shalat kita harus bersabar karena harus
berhenti dari aktivitas (kesenangan). Saat kita berpuasa, kita harus bersabar
menahan rasa sakit karena haus dan lapar. Saat kita berinfaq dan bersedekah,
kita harus bersabar karena kehilangan uang untuk orang lain. Saat kita
berqurban, kita harus bersabar karena kehilangan uang jutaan untuk dibagikan
bersama (dagingnya). Saat umroh dan haji kita harus sabar karena jauh
bepergian, kepanasan, dan kelelahan. Saat itu kita juga harus sabar karena
kehilangan uang puluhan juta rupiah.
Apalagi untuk
menghadiri majelis ilmu, kita harus menahan kesabaran karena mendengarkan orang
lain bicara. Di dunia ini ada banyak hal yang harus kita ketahui. Untuk bisa
mengerti kita harus banyak mendengar dari orang lain yang lebih ahli (para
pemimpin, para guru dan para ulama). Kita harus membaca kitab-kitab yang
tersedia. Belajar di sekolah atau universitas, ternyata tidaklah cukup untuk
bekal kehidupan ini. Kita masih perlu belajar lagi dari media yang ada di
sekitar kita. Dan belajar itu kadang sangat melelahkan. Karena itu juga membutuhkan
kesabaran.
Untuk mendapatkan surga
itu kita membutuhkan kesabaran. Jika kita tidak punya kesabaran untuk belajar,
kita tidak akan pernah bisa tahu apa-apa tentang perintah Tuhan demikian juga
tentang larangan-Nya. Untuk kemudian berusaha mentaati perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Jadi menurut saya: “Surga itu hanya akan dicapai oleh kita
orang-orang yang sabar. Orang yang tidak sabar tidak akan mendapatkannya.”
Mengenai pernyataan
kepada bapak saya bahwa: “Surga itu hanya untuk kita orang-orang yang sabar.”
Awalnya saya sempat ragu. Apakah benar yang saya katakan? Jangan-jangan saya
telah membuat tafsir sendiri. Saya bukanlah ahli tafsir. Lalu saya membuka
Kitab Tafsir Al Qur’an, saya menemukan ayat-ayat tentang kesabaran. Setelah
membaca ayat-ayat tersebut, saya yakin bahwa tafsirnya demikian.
"Dan orang-orang
yang sabar, karena mencari keridhaan Rabb-nya, mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezeki, yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi
atau terang-terangan, serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang
itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik)," – (QS. Ar Ra’d 13:22)
"(yaitu) surga
'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang shaleh
dari bapak-bapaknya, istri-istrinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat
masuk (berkunjung) ke tempat-tempat mereka dari semua pintu." – (QS. Ar Ra’d 13:23)
"(sambil
mengucapkan): 'Salamun 'alaikum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu." – (QS. Ar Ra’d 13:24)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar