Saat rapat antara perusahaan untuk membahas agenda ke
Jepang, saya bertemu dengan kolega dari perusahaan lain. Sebelumnya ia sudah
berjanji untuk datang ke kantor kami dan memberikan dokumen. Namun menjelang
akhir rapat ia berubah pikiran. Ia mengajak saya ke suatu tempat di parkiran
untuk mengambil dokumen itu. Sebenarnya saya tidak keberatan dengan
permintaannya. Tetapi saat itu saya masih ada kepentingan. Saya tidak mungkin
keluar gedung dan masuk lagi. Karena saya ragu, lalu saya menanyakan hal ini
kepada atasan saya yang juga sedang ikut rapat bersama saya.
Atasan saya berkata kepada kolega dari perusahaan lain
itu untuk mengantar ke kantor. Seperti yang biasanya. Ia sering mampir ke
kantor kami untuk memberikan dokumen kepada saya. Mengenai isinya saya tidak
tahu itu apa. Saya hanya melaksanakan apa yang diperintahkan atasan saya.
Mendengar perkataan atasan saya itu, saya merasa senang dan tenang.
Selesai urusan kami langsung pulang naik motor.
Rupanya di tengah perjalanan kami kehujanan. Saya hanya membawa satu jas hujan.
Akhirnya kami berhenti untuk memakai jas hujan. Sayangnya tidak semua tas yang
kami bawa terlindung dari air hujan. Ada salah satu tas yang harus dibawa
kehujanan. Saat itu saya berharap dokumen di dalam tidak basah karena
kehujanan. Dalam perjalanan saya merasa khawatir, kalau-kalau dokumen rusak karena
basah.
Sampai di rumah saya memeriksa dokumen yang saya bawa.
Ternyata ada sebagian yang rusak karena basah. Untungnya semua bisa diatasi.
Dokumen paling penting yang sudah ditandatangani pejabat pemerintah dan pejabat
perusahaan lain masih dalam kondisi baik. Namun ada banyak dokumen lain yang
harus diprint ulang dan ditandatangani atasan saya. Teringat dengan kolega dari
perusahaan lain yang ingin memberikan dokumen saat rapat. Jika saya menerima,
mungkin juga ikut rusak karena air hujan. Beruntung saya tidak membawanya saat
itu. Keesokan hari saya mencetak ulang
dan meminta tanda tangan ulang kepada atasan saya.
Beberapa hari saya menunggu kedatangan kolega dari
perusahaan lain itu. Tetapi ternyata ia tidak datang-datang juga. Bahkan saya
pernah menanyakan kepada atasan saya, tetapi jawabannya tidak tahu.
Akhirnya orang yang saya tunggu datang juga di sore
hari. Ia datang dengan mobilnya lalu memanggil saya di depan rumah. Waktu
keluar saya senang, orang yang saya tunggu sudah datang. Lalu ia memberikan
dokumen itu kepada saya.
Saya juga menyampaikan tentang peristiwa kehujanan
setelah pertemuan kami sebelumnya di dalam rapat. Saya mengatakan, “Setelah
rapat itu, kami pulang kehujanan. Ada sebagian dokumen kami yang rusak. Jika
dokumen anda juga kami bawa saat itu juga. Saya yakin juga ikut rusak.” Ia
senang karena merasa beruntung dokumen itu tidak jadi kami bawa. Saya sengaja
ingin menyampaikan kejadian itu agar kolega dari perusahaan lain itu tidak
kecewa.
Saat itu saya teringat tentang ayat di Al
Qur’an:
"Diwajibkan atas kamu berperang,
padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui." – (QS. Al Baqarah 2:216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar