Minggu, 30 Oktober 2016

MENDIDIK ANAK



MENYAMBUT ANAK KECIL YANG BERJALAN TERTATIH-TATIH

Abdullah ibnu Buraidah telah meriwayatkan dari ayahnya yang telah menceritakan: “Ketika Rasulullah SAW sedang berkhuthbah kepada kami, tiba-tiba datanglah Al Hasan dan Al Husain yang keduanya mengenakan gamis berwarna merah dengan langkah tertatih-tatih. Rasulullah SAW pun langsung turun dari mimbarnya dan menggendong serta  mendudukan keduanya di hadapannya, kemudian bersabda: ‘Mahabenar Allah dalam firman-Nya yang menyebutkan bahwa sesungguhnya harta dan anak-anak kalian adalah ujian. Ketika aku memandang kedua anak ini berjalan dengan langkah tertatih-tatih, aku tidak sabar hingga kuhentikan khuthbahku untuk menggendong keduanya.’” (HR. Tirmidzi, Nasa’i dan Ahmad)

MEMBERIKAN HADIAH KEPADA ANAK KECIL

Diriwayatkan dari As-Saib ibnu Zaid  RA yang saat itu dia masih anak-anak, ia mengatakan: “Aku melihat Rasulullah SAW, maka aku dan beberapa anak lainnya yang sebaya denganku masuk menemuinya. Ternyata kami jumpai beliau sedang makan buah kurma dari sebuah keranjang bersama beberapa orang sahabatnya. Melihat kedatangan kami yang masih anak-anak, beliau bangkit, lalu memberikan kepada masing-masing dari kami segenggam kurma dari keranjang kurma itu sembari mengusap-usap kepala kami.” (HR. Thabrani) 
  
MEMISAHKAN ANAK SAAT TIDUR DI USIA 10 TAHUN

Nabi SAW bersabda, “Perintahkanlah kepada anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat pada usia 7 tahun dan pukullah mereka karena meninggalkannya karena telah berusia 10 tahun dan pisahkanlah mereka di tempat tidurnya masing-masing. Apabila seseorang di antara kalian menikahkan budaknya atau pelayannya, janganlah ia melihat sesuatu dari auratnya. Karena sesungguhnya bagian di bawah pusar sampai lutut adalah auratnya.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)

Abu Musa Al Asy’ari mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhan dengan orang yang tidak berdzikir adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)

Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh, aku melihat seorang laki-laki yang masuk surga karena cabang pohon yang dipotongnya agar tidak menghalangi jalan yang memungkinkan muslim lainnya tersakiti.” (HR. Muslim)

Rasulullah SAW bersabda, “Surga itu mempunyai seratus tingkat, antara satu derajat dan derajat lainnya, seperti antara langit dan bumi.” (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah)

MENEKANKAN ANAK AGAR BERKATA JUJUR

Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Amir RA yang menceritakan masa kecilnya, bahwa ibunya memanggilnya, sedangkan saat itu Rasulullah SAW sedang berada di rumah kami. Ibunya berkata, “Kemarilah, aku akan memberimu sesuatu!” Nabi SAW bertanya kepada ibunya, “Apakah yang akan engkau berikan kepadanya?” Ibunya menjawab: “Aku akan memberinya buah kurma.” Melihat gelagatnya Nabi SAW bersabda, “Ingatlah, jika engkau tidak memberinya suatu apapun, niscaya akan dicatatkan sekali dusta terhadapmu.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)


MEMBERI SEMANGAT ANAK

Dahulu Rasulullah SAW membariskan Abdullah, Ubaidillah, dan sejumlah anak-anak pamannya Abbas RA dalam satu barisan, kemudian beliau bersabda, “Barangsiapa yang paling dulu sampai kepadaku, maka dia mendapatkan anu dan anu.” Mereka pun berlomba lari menuju ke tempat Nabi SAW berada. Setelah mereka sampai kepadanya, maka ada yang memeluk punggungnya dan adapula yang memeluk dadanya dan Nabi SAW mencium mereka semua dan menepati janjinya kepada mereka.” (HR. Ahmad)


BERBUAT ADIL TERHADAP ANAK

Nu’man ibnu Basyir datang kepada Rasulullah SAW lalu berkata, “Sesungguhnya aku telah menghibahkan sesuatu kepada anak laki-lakiku yang dari ‘Amarah binti Rawwahah, lalu ‘Amarah memerintahkan kepadaku untuk menghadap kepadamu, ya Rasulullah, agar engkau menyaksikannya.” Rasulullah SAW bertanya, “Apakah engkau telah memberikan hibah yang sama kepada anak-anakmu yang lain?” Aku menjawab: “Tidak!” Rasulullah SAW bersabda, “Bertaqwalah kamu kepada Allah dan berlaku adillah kamu diantara anak-anakmu!” Nu’man pun mencabut kembali hibahnya. (HR. Bukhari) ****hibah ~ pemberian

Menurut riwayat yang lain Nabi SAW bersabda kepadanya, “Kalau demikian janganlah engkau menjadikanku sebagai saksi, karena sesungguhnya aku tidak ingin menjadi saksi atas kezhaliman.”  (HR. Muslim)   

Menurut riwayat yang lain, disebutkan pula Nabi SAW bersabda, “Bukankah kamu suka bila mereka sama-sama berbakti kepadamu?” Ia menjawab, “Benar!” Rasulullah SAW bersabda, “Kalau begitu jangan kamu lakukan.” (HR. Nasa’i)

Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya aku tidak mau menjadi saksi atas kezhaliman. Sesungguhnya anakmu mempunyai hak atas dirimu agar kamu berlaku adil di antara sesama mereka.” (HR. Ahmad)


MELURUSKAN KEKELIRUAN ANAK DALAM HAL MAKAN

Umar bin Abu Salamah RA menceritakan pengalaman masa kecilnya: “Ketika masih kecil aku berada di pangkuan Nabi SAW dan tanganku menjalar kemana-mana di atas nampan, maka Rasulullah SAW bersabda kepadaku, “Hai anak muda, sebutlah nama Allah; makanlah dengan tangan kananmu; dan makanlah makanan yang ada di dekatmu.” Maka seperti itulah cara makanku sesudahnya. (HR. Bukhari dan Ahmad)
Abu Hurairah RA telah menceritakan bahwa Al Hasan Ibnu Ali RA memungut sebiji kurma dari tumpukan zakat, kemudian langsung menyuapkannya ke dalam mulutnya. Lalu Rasulullah SAW bersabda, “Ukh..ukh, keluarkan kembali kurma itu! Bukankah engkau tahu bahwa kita tidak boleh makan hasil zakat? ” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hudzaifah RA menceritakan: “Adalah bila menghadiri jamuan makan bersama Rasulullah SAW kami tidak berani meletakkan tangan kami terlebih dahulu ke hidangan makanan sebelum Nabi SAW meletakkan tangannya pada hidangan tersebut. Suatu hari kami menghadiri jamuan makan bersama beliau SAW. Tiba-tiba datanglah seorang pelayan perempuan dan meletakkan tangannya ke hidangan makanan, maka Rasulullah SAW menepiskan tangannya, kemudian bersabda, ‘Sesungguhnya setan akan ikut makan bila tidak disebutkan nama Allah terlebih dahulu dan sesungguhnya setan datang melalui pelayan perempuan ini untuk ikut makan, tetapi aku segera mencegah tangannya.’” (HR. Muslim dan Ahmad)

 BERCANDA DENGAN ANAK KECIL

Anas bin Malik RA mengatakan: “Sesungguhnya Rasulullah SAW benar-benar suka mengunjungi kami dan bergaul dengan kami sehingga saudaraku yang masih kecil yang suka main burung tak luput dari sapaannya: ‘Hai Abu Umair, apakah yang terjadi dengan burung pipitmu?’” (HR. Bukhari dan Tirmidzi)

*****Sumber: Tahapan Mendidik Anak-Teladan Rasulullah SAW;Jamaal Abdur Rahman; Irsyad Baitus Salam; Bandung;September 2005

Tidak ada komentar:

Posting Komentar