Ketika aku
masih di awal kuliah aku merasa bahwa ada yang salah.
Apa yang kubayangkan di awal (waktu SMA) tidak sesuai kenyataan.
Apa yang kubayangkan di awal (waktu SMA) tidak sesuai kenyataan.
Sebelumnya
aku berpikir bahwa ketika kuliah aku akan belajar Teknik Elektro beneran.
Berkutat dengan segala rangkaian elektronika yang ada, misalnya: TV, radio atau
telepon. Banyak membuat percobaan atau praktek rangkaian elektronika..
Dalam
kenyataan aku tidak banyak memegang rangkaian elektronika. Kalau mau belajar
rangkaian elektronika harus beli dan mencoba sendiri. Aku tidak banyak uang
untuk membeli alat dan rangkaian.
Waktu
kuliah, aku banyak belajar teori dari di buku-buku dan simulasi. Belakangan aku
baru tahu, sebenarnya aku ini salah jurusan. Jika ingin praktek elektronika
seperti itu mestinya masuk politeknik. Tapi sudah terlanjur keluar duit banyak
dan juga waktu. Saat itu yang terpikir 'yang penting bisa selesai.'
Alhamdulillah.
Saat itu aku beruntung bisa lulus kuliah. Meski lulusku terlambat dan nilai IPK
pas-pasan. Aku tahu bahwa lulus itu bukan jaminan kesuksesan seseorang. Tapi
saat itu aku sudah merasa sukses karena bisa lulus kuliah. Tidak setiap orang
bisa atau lulus kuliah.
Saat
mengetahui nilai IPK-ku tidak bagus sebenarnya aku sedih. Bagaimana mau dapat
nilai bagus, wong kuliah itu aku anggap hanya sambilan. Di saat banyak orang
bercerita kuliah sambil kerja atau sebaliknya. Aku memandang orang yang seperti
itu termasuk orang yang hebat. Aku menyadari, aku tidak bisa seperti mereka.
Saat itu aku
tidak tahu. Aku justru merasa bahwa yang utama itu adalah dolan, jauh dari
rumah. Kuliah itu nomor yang kesekian....
Akhirnya
lulus juga....
Waktu aku
pertama kali bekerja di perusahaan di Batam, kupikir pekerjaanku seperti boss.
Baju rapi dan putih bersih. Tetapi ternyata tidak. Hari-hari pertama aku
memakai baju putih. Tetapi aku di bagian maintainance.
Setiap hari
harus bertemu dengan mesin rusak. Bertemu dengan kotoran: debu, serpihan besi
baja dan oli bekas. Baunya tidak enak sama sekali. Jika sudah melihat oli,
rasanya pusing di kepala. Takut lengket, susah. Baju tidak berwarna putih,
tetapi biru agak hitam.
Di minggu
pertama rasanya berat. Tapi akhirnya aku kuat juga. Aku bekerja di perusahaan
itu selama dua tahun di bagian yang sama--maintenance.
Di akhir
cerita ini aku menyadari bahwa ada hikmah kebaikan yang tersembunyi. Di balik
apa yang kita tidak sukai. Dari perusahaan pertama tempat aku bekerja, aku
telah belajar banyak......
Kata-kata
yang selalu kuingat:
Disipin...
Efisiensi...
Kerjasama...
Mindset...
Terima kasih....
Efisiensi...
Kerjasama...
Mindset...
Terima kasih....
Aku
mendapatkannya dari perusahaan di Batam sana.....
Jika aku tidak lulus kuliah, aku mungkin tidak pernah ke sana...
Jika aku tidak lulus kuliah, aku mungkin tidak pernah ke sana...
Hidup adalah
rangkaian peristiwa yang tersembunyi. Kita tidak tahu dibalik apa yang kita
dengar, kita lihat dan kita pikirkan..
"Diwajibkan
atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi
(pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui,
sedang kamu tidak mengetahui." – (QS. Al Baqarah 2:216)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar